Daftar tempat makan yang enak dan kafe yang asik buat duduk-duduk santai di Malang (berdasarkan pengalaman pribadi saya):



1. Otoy
Otoy ini nama rumah makan persis di depan kampus UMM (lupa kampus berapa, pokoknya kampus UMM yang ada mesjid super besar di depannya). Saat pertama kali melihat harga menu Otoy, saya langsung bengong. Bengong-sebengong-bengongnya. Lalu dengan polosnya nanya ke teman, "ini harganya belum sama nasi, ya?" Dan saya diketawain. Itulah kali pertama saya berkenalan dengan "harga mahasiswa Malang." Rata-rata makanan disini enak. Tempatnya strategis untuk jadi meet point dengan anak-anak UMM. Mau duduk lama dan pesan macam-macam juga nggak akan bikin kantong jebol. Yang lucu, rawon pertama yang saya makan dalam hidup saya ya di Otoy ini. Jadi agak-agak bersejarah gitu, hehehe :))

Daftar menu Otoy yang nggak masuk akal murahnya

First Rawon, ehehehehehee...
2. Coffee Time
Masih di daerah UMM yang sama, saya sempat ngopi-ngopi disini. Tempatnya cukup nge-hits di kalangan anak-anak UMM, sering jadi tempatmeet up, ngobrol, ngerjain tugas, dan lain sebagainya. Harga kopinya murah bingits dan enak, rata-rata dibandrol di bawah Rp 20.000 kalau nggak salah. Semua wilayah di Coffee Time merupakan smoking area. Walau tempatnya enak buat duduk-duduk lama, asap rokok dari para pengunjungnya cukup mengganggu.

3. KL Express
Terletak di daerah Villa Bukit Tidar, saya cukup terpana juga melihat rumah-rumah besar serupa mansion saat menuju KL Express. Desain KL Express yang terkesan besar dan mewah cukup mencuri perhatian. Terdapatindoor and outdoor area, order area, dan live music area. Saat saya kesana kebetulan sedang ada pertunjukan live music yang melayani beberapa request dari pengunjung. Jadi pas duduk-duduk di balkon bisa sekalian lihat pemandangan kerlip lampu dari perumahan mewah yang sebelumnya dilewati dan nyanyi-nyanyi santai.

KL Express berkonsep cafe restaurant, jadi kalau mau santai-santai ala kafe disini bisa, kalau mau makan agak berat juga bisa. Menu makanan beratnya kebanyakan didominasi Chinese Fodd seperti dimsum. Pas saya kesana lagi nggak mau makan berat, jadi milih minuman yang pas sama suasana malam itu aja. Mungkin karena lokasinya yang berada di daerah perumahan mewah, harga menu KL Express cukup mahal untuk ukuran Malang.

4. Bakso Bakar Pahlawan Trip
Lagi-lagi saya hanya skeptis saat diajak mencicipi bakso bakar. Makanan yang lagi nge-hits di Malang ini berada di Jl. Pahlawan Trip yang notabene menjadi salah satu daerah wisata kuliner Malang. Tempatnya lumayan ramai, seakan menegaskan kepopuleran bakso bakar pada masyakarat Malang. Saya hanya memesan seporsi bakso bakar tanpa mie karena masih kenyang. Seporsi bakso bakar berisi lima bakso yang berwarna hitam kecoklatan karena melewati proses pembakaran. Rasanya, umh ya seperti bakso yang dibakar pada umumnya. Nothing special for me. Mungkin tempat ini jadi nge-hits di Malang karena menawarkan konsep baru dalam menikmati olahan bakso.

5. Nasi Bhuk
Saat ke Malang untuk kedua kalinya saya dijemput mbak Vicky di stasiun. Dari stasiun, mbak Vicky langsung mengajak saya ke daerah Jl. Kawi Atas, niatnya mau cari sarapan sebelum jalan-jalan di Jl. Ijen yang menjadi lokasi car free day-nya Malang. Saya cuma pasrah mau diajak sarapan apa, terserah mbak Vicky aja, dan akhirnya kami memasuki kedai Nasi Bhuk yang cukup ramai. Menurut mbak Vicky, nasi bhuk ini adalah makanan khas Madura, tetapi jika kita datang ke Madura nasi ini tidak ada di sana. Disebut nasi bhuk karena penjualnya adalah ibu-ibu.

Sesuai dengan namanya, masakan inti dari nasi bhuk ini adalah nasi. Satu piring nasi disajikan dengan lauk pauk standar berupa sayur rebung atau sayur nangka (pilih salah satu), serundeng kelapa, kecambah, sambal yang pedasnya pol, dan lauk sesuai pilihan (ayam, empal, paru, dan berbagai jeroan lainnya). Selain nasi bhuk, biasanya kedai Nasi Bhuk juga menjual nasi rawon, nasi campur, dan nasi soto madura. Saat memesan saya mengawasi ibu yang menuangkan nasi dalam piring dan memintanya mengurangi setengah dari porsi yang telah dituangkan, setelah itu dengan lincah sang ibu menuangkan segala lauk pauk ke dalam piring saya. Saat melihat tumpukan nasi dan lauk pauk yang melimpah rasanya saya tidak bisa menghabiskannya, namun setelah suapan pertama saya tidak bisa berhenti. Rasa nasi bhuk seperti masakan rumahan, yang membuat saya terus menyuap tak bisa berhenti adalah rasa sambalnya yang pedas. Selain lauk pauk yang saya sebutkan sebelumnya, ternyata nasi bhuk juga memasukkan beberapa potongan kelapa yang digoreng hingga kecoklatan. Semumur hidup baru kali itu saya makan kelapa yang diolah seperti itu. Rasanya unik dan enak banget.

Selain di Jl. Kawi Atas, kedai Nasi Bhuk dapat ditemui dengan mudah di Malang.

5. Es Krim Oen
Saat mengetik kata kunci 'Wisata Kuliner Malang' di mesin pencarian Google, nama Toko Oen akan muncul dalam halaman utama. Karena masuk dalam top list wisata kuliner Malang, saya pun mengunjungi toko ini. Toko Oen terkenal akan sejarahnya yang sudah berdiri sejak tahun 1930-an, bangunannya masih bernuansa Belanda tempo dulu dengan jendela besar, tirai ala victorian, dan kursi-kursi rotan memenuhi ruangan. Beberapa foto lawas Malang tempo dulu menghiasi dindingnya. Nuansa yang dihadirkan Toko Oen secara tidak langsung mengingatkan saya akan toko es krim Ragusa yang berada di Jakarta. Baik Toko Oen maupun Ragusa berkonsep sama dan mengandalkan menu es krim sebagai jualan utamanya.

Interior Toko Oen

Hal lain yang mencuri perhatian di Toko Oen adalah pegawainya yang mengenakan seragam putih-putih dengan peci di kepalanya, mirip dengan penampilan pejuang kemerdekaan tempo dulu. Bahkan buku menu pun menggunakan konsep tempo dulu. Satu scoopes krim di Toko Oen berkisar antara Rp 15.000 - Rp 20.000. Saya memesan Glace de Grand Marnier seharga Rp. 40.000, penampilan es krim ini berbeda jauh dengan fotonya di buku menu. Porsi es krimnya tergolong kecil dengan rasa yang tidak terlalu manis dan cepat lumer.

Menu Toko Oen

Glace de Grand Marnier

Menurut saya pribadi, Toko Oen, seperti halnya Ragusa, hanya menjual tempat dan memori masa dulu, tapi tidak untuk sajiannya (khususnya es krim karena saya hanya mencoba es krim). Overrated I must say. Pun harganya terbilang cukup mahal untuk ukuran Malang.

Notes: semua harga makanan dan minuman di Toko Oen belum termasuk pajak 10%

6. Depot Hok Lay
Saya mengetahui tempat ini dari blog Inije yang memang mengkhususkan diri sebagai Food Blogger. "Hok Lay" Lumpia Semarang Pangsit Cwiemie, seperti tertulis di jendela depan depot kedai ini memang menyasar lumpia Semarang dan pangsit cwiemie sebagai jualan utamanya. Interior depot masih mempertahankan desain tempo dulunya yang menguatkan fakta bahwa depot ini memang sudah berdiri sejak tahun 1956.

Depot Hok Lay

Interior dalam Depot Hok Lay
Satu porsi lumpia Semarang seharga Rp. 12.000 yang saya pesan berisikan dua buah lumpia berukuran cukup besar dengan saus tauco dan daun bawang. Lumpia disajikan hangat sehingga kulitnya terasa masih renyah. Rasa lumpianya sendiri enak dan mengenyangkan. Pesanan lainnya adalah nasi panca warna (Rp. 12.000), resep awal nasi ini sejatinya adalah mie ayam. Namun mie dalam nasi panca warna diganti dengan nasi membuat citarasa nasi ini menjadi unik. Sebagai camilan, saya memesan pangsit goreng (Rp. 14.000) yang garing dicocol dengan saus sambal tomat encer.

Lumpia Semarang

Nasi Panca Warna. Es Puding Manalagi, Pangsit Goreng

Untuk minuman saya memesan fosco (Rp. 8000) seperti yang direkomendasikan dalam blog Inijie. Rasa fosco ini sesuai dengan yang Inijie deskripsikan dalam blognya: rasa coklat dan susu full cream berpadu apik dalam botol coca-cola bekas sebagai wadahnya. Selesai regukan, terasa asin di lidah sebagai sensasi rasa penutup. Selain fosco, saya juga mencoba es puding manalagi (Rp. 9000). Es serut kasar disiram sirup dan susu dengan puding besar di tepian mangkuk. Pudingnya yang tidak terlalu manis terbantu rasa segar dari campuran es, sirup, dan susu. 

Fosco dalam botol Coca-cola bekas
Jangan kaget jika tiba-tiba jajan cukup banyak di Depot Hok Lay ini. Menunya yang unik dan jarang ditemui membuat penasaran untuk mencoba dan terus mencoba. 

7. The Amsterdam
Kembali ke Jl. Pahlawan Trip, kali ini saya memilih resto cafe The Amsterdam yang menjadi favorit anak Malang untuk duduk-duduk santai menghabiskan waktu. Interior The Amsterdam memang nyaman untuk berlama-lama ngobrol santai dengan teman, dan sesuai namanya desain yang digunakan disini berusaha menyesuaikan dengan suasana Amsterdam. Terdapat indoor dan outdoor area yang dipisahkan oleh jendela-jendela besar. Langit-langit ruangan didesain menggunakan rangka kayu dan kaca jendela yang dipasang apik bertumpukan dan berdempetan. Dinding ruangan dihias lukisan mural kereta api dan beberapa frame foto bertemakan Amsterdam. Di satu sudut terlihat space yang dikhususkan untuk live music. Satu hal minus dari tempat ini, karena letaknya persis di sebelah jalan raya besar yang sibuk banyak kendaraan lalu lalang dan suaranya terdengar sampai ke dalam ruangan. Untuk menu, karena The Amsterdam berkonsep resto cafe, terdapat cukup banyak varian makanan dan minuman yang dapat dipesan. Untuk makanan kebanyakan bertema western, seperti steak, pizza, burger, pasta, sampai nasi goreng. Sedangkan untuk minumannya tersedia berbagai racikan kopi dan teh, juga bir.

Cappuccino The Amsterdam
Saya datang ke The Amsterdam memang untuk ngobrol-ngobrol santai sambil ngopi-ngopi lucuk. Jadi cuma pesan cappuccino yang harganya nggak sampai Rp. 15.000. Dengan konsep resto cafe yang cukup mewah, harga di The Amsterdam masih dapat ditolerir kantong mahasiswa. 

8. Simpang Luwe
Saya nggak sengaja mampir ke resto cafe ini untuk menemui seorang teman. Dengar-dengar, Simpang Luwe juga cukup terkenal di kalangan anak-anak Malang. Penampilan Simpang Luwe memang cukup catchy dengan posisi persis di pinggir jalan besar. Resto cafe yang didominasi material kayu dan bata ekspos untuk desainnya ini memiliki dua tingkat dan menawarkan indoormaupun outdoor area baik di lantai atas maupun lantai bawah. Biasanya tempat ini ramai digunakan untuk acara nobar bola.Overall, tempat ini memang cukup cozy sebagai lokasi meet up. Masalahnya adalah harga di Simpang Luwe yang tidak masuk akal untuk ukuran Malang. Harga di buku menu tak beda dengan harga-harga di resto cafe berkonsep sama di Jakarta. 

Hasil ngobrol-ngobrol dengan suami mbak Vicky, Simpang Luwe memang berpotensi untuk mengacaukan pasaran harga cafe resto berkonsep sama yang banyak bertebaran di Malang. Harganya benar-benar tidak masuk akal untuk pasaran harga Malang. 

9. Bakso President
Destinasi wisata kuliner lainnya yang selalu hadir di laman utama Google. Belajar dari pengalaman di Toko Oen, saya tidak menaruh harapan besar untuk Bakso President. Tempat ini menjadi terkenal tidak hanya karena baksonya, tetapi juga karena lokasinya yang persis berada di pinggir rel kereta. Masuk ke dalam kedai bakso ini saya dibuat bingung dengan banyaknya variasi pilihan bakso yang tersedia. Mulai dari bakso urat, bakso telur, bakso goreng udang, sampai menu paket seperti bakso campur super, bakso campur komplit, bakso campur spesial. Selain itu terdapat ati ampela dan jeroan sebagai side dish tambahan untuk dicampurkan dengan bakso. Karena bingung, saya memilih menu yang paling komplit saja: bakso campur spesial (Rp. 17.500) ditambah dengan jeroan paru (Rp. 1.500).

Bakso President

Bakso campur spesial plus jeroan paru

Rasa skeptis akan ketenaran Bakso President langsung lenyap di suapan pertama. Kuah baksonya bening dan rasa kaldunya terasa gurih namun tidak berlebihan, baksonya sendiri enak, kenyal dan bikin nagih. Bakso Malang terenak yang pernah saya makan. Tidak berlebihan jika Bakso President memang masuk dalam top list wisata kuliner di Malang.
Penutup

Wisata kuliner di Malang itu memang nggak ada matinya, dan yang paling penting, nggak bikin kantong jebol. 

Notes: semua harga yang saya cantumkan dalam tulisan ini adalah harga sebelum kenaikan BBM bulan November 2014.
Notes lagi: beberapa tempat maupun makanan tidak disertai foto pendukung karena penulis keburu laper saat makanannya datang.

0 komentar:

Post a Comment

 
  • Warna warni cita rasa Kuliner © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Web Hosting , Blogger Templates and WP Themes